Matematika berasal
dari bahasa latin manthanein atau mathema
yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam
bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya
berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah
penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan
diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga
kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat
konsisten.
Disiplin ilmu
Matematika memegang peranan penting dalam kehidupan. Tanpa mengabaikan perlunya
disiplin ilmu lain, Matematika juga berperan
nyaris dalam setiap moment kehidupan kita. Secara tak sadar, kita sungguh
sangat dekat dengan matematika yang sering kita jumpai setiap hari. Mengapa ?
Karena matematika membantu mengembangkan daya nalar kita. Sejak usia dini kita
sudah mengenal apa itu berhitung. Semasih balita, sangat menyukai menghitung
walaupun hanya menggunakan jari. Berawal dari angka satu, dua, tiga, sampai
sepuluh. Bertambahnya usia, pola pemikiran kita mulai berkembang dan sudah tak
hanya sekedar menghapal angka satu sampai sepuluh, melainkan sudah masuk ke
tahap penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian. Menghitung dengan rumus
sederhana menggunakan tangan, lalu makin berkembangnya wawasan, bertambah pula
rumus-rumus yang kita pelajari dengan menggunakan rumus-rumus yang telah
diajarkan oleh guru di tempat kita mencari ilmu.
Mengapa kita harus
belajar matematika ? Pasti ada tujuannya kita harus mempelajari matematika.
Tujuan pembelajaran matematika adalah:
1.
Melatih cara berpikir dan bernalar dalam
menarik kesimpulan,
misalnya melalui kegiatan penyelidikian, eksplorasi,
eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan
inkonsistensi.
2.
Mengembangkan aktivitas kreatif yang
melibatkan imajinasi, intuisi,
dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen,
orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta
mencoba-coba.
3.
Mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah.
4.
Mengembangkan kemampuan menyampaikan
informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Menurut
saya peranan terpenting matematika bagi semua orang bukan terletak pada akurasi
hitung-hitungan serta penggunaan rumus –rumusnya, melainkan terletak pada
manfaat ‘logika matematika’nya sebagai salah satu bekal mendasar dalam
menghadapi berbagai fenomena kehidupan yang sangat kompleks ini.
Contohnya matematika yang secara tak
sadar kita lakukan :
Disuruh
orang tua berbelanja.
Dalam
berbelanja pasti kita menghitung uang yang dimodalkan oleh orang tua agar
mencukupi membeli apa yang akan kita beli, dan lagi kita harus menghitung
kembalian dari belanjaan yang kita belanjakan apakah kurang ataupun lebih.
Matematika memang identik dengan kata tambah,
kurang, kali, bagi, serta rumus-rumus yang konon katanya memusingkan sebagian
besar pelajar di Indonesia. Bahkan banyak pelajar yang merasa angkat tangan
jika sudah mengenal matematika. Banyak orang berpikir kalau bicara soal
matematika pasti langsung memikirkan soal-soal berupa angka yang rumit dan
sulit saat dikerjakan. Sebenarnya matematika tidak hanya berupa angka, adapun
matematika yang berbentuk soal cerita yang memang terdapat angka bilangannya
tetapi lebih menuju terhadap pemikiran nalar kita.
Memang matematika terasa lebih sulit jika
kita tidak paham dengan konsep dasarnya. Namun, sebaliknya jika kita sudah
paham benar dari konsep dasar matematika itu sendiri, soal susah pun pasti akan
terjawab. Pelajaran yang satu ini tak perlu ditakuti atau dibenci. Pasalnya
kalau menengok manfaat, mata pelajaran ini berguna bagi kehidupan sehari-hari.
Bahkan perlu diketahui, matematika merupakan kunci semua pelajaran sains
seperti fisika, ekonomi, akutansi hingga kimia. Kalau sudah begini, maka kita
harus paham dan cinta pada matematika, terutama untuk belajar matematika yang
baik. Yang pasti dibutuhkan kesabaran dan keuletan untuk menguasai matematika.
Adapun beberapa upaya dapat kita lakukan dengan :
Pastikan
niat
Belajar matematika, jangan hanya untuk mendapatkan
nilai yang bagus sebagai syarat lulus. Ini penting, jika targetnya itu, maka
setelah melewati maka pelajaran akan kita tinggalkan. Niatkan belajar
matematika untuk menambah ilmu dan berorentasilah pada proses belajar. Karena
belajar matematika, daya nalar otak kita akan terasah dan mudah menerima
pelajaran lain.
Cintai
keindahan matematika
Jatuh cinta akan terwujud jika kita mengenal
apa itu matematika, apa fungsi matematika bagi kehidupan sehari hari. Jika
sudah kenal dan manfaat matematika bagi kehidupan sehari-hari seperti
menghitung pondasi, uang jajan, maka tanamkan pikiran bahwa matematika itu
sesuatu yang berguna, indah, menarik dan sebagai teka-teki yang menyenangkan
untuk dipecahkan. Jika kita telah mencintainya, Semua rumus yang kelihatannya
rumit tiba tiba akan menjadi mudah untuk dipelajari.
Latihan
dan Belajar
Dua poin diatas tak akan berguna jika pada
akhirnya kita tak mau belajar dan konsisten latihan. Rasa malas dan bosan
kadang menjadi penghalang. Makanya disini kita butuh disiplin dan tekun.Tak
perlu meluangkan terlalu banyak untuk belajar dalam sehari, cukup sedikit waktu
namun kontinyu dan konsisten. Matematika adalah ilmu hitung, tentu akan semakin
baik belajar ilmu hitung dengan berlatih menghitung dengan rajin.
Semua
Bisa
Putus asa merupakan penyakit untuk
mendapatkan sesuatu. Saat belajar matematika, hindari kata putus asa, Jika ada
soal rumit, segera minta bantuan ke guru matematika atau ke teman yang paham.
Katakanlah "Aku Pasti Bisa"!! Berilah semangat motivasi untuk diri
sendiri, karena setiap permasalahan pasti ada pemecahannya..
Berdoa
Ada baiknya kita berdoa agar Tuhan memberi kemudahan bagi kita untuk memecahkan
setiap persoalan yang terdapat di materi yang kita pelajari. Bukankah Tuhan itu
Maha Pintar? Maka mintalah kepada-NYA sedikit kepintaran-NYA agar kita bisa
memahami materi yang kita pelajari. Jadi doa termasuk hal yang penting.