Soal !
1.
Perbedaan antara kekuasaan dan wewenang
!
2.
Apa saja tekhnik pengambilan keputusan ?
3.
Unsur-unsur komunikasi !
Jawaban :
1. Wewenang adalah hak dan kekuasaan untuk
bertindak, kekuasaan membuat keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggung
jawab kepada orang lain. Hak fungsi yang boleh tidak dilaksanakan. Kewenangan
digunakan untuk mencapai tujuan pihak yang berwenang. Karena itu, kewenangan
biasanya dikaitkan dengan kekuasaan.
Sedangkan Robert Mac Iver
mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku
orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak
langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan
biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia
berlaku sebagau subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya Presiden, ia
membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada UU (objek dari
kekuasaan).
2. Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari berbagai alternative pilihan yang tersedia. Teknik-Teknik
Pengambilan Keputusan yang dikemukakan oleh pakar, Siagian, S.P, antara lain:
·
Brainstorming
Jika sekelompok orang dalam suatu organisasi menghadapi suatu situasi problematic yang tidak terlalu rumit, dan dapat diidentifikasikan secara spesifik mereka mengadakan diskusi dimana setiap orang yang terlibat diharapkan turut serta memberikan pandangannya. Pada akhir diskusi berbagai pandangan yang dikemukakan dirangkum, sehingga kelompok mencapai suatu kesepakatan tentang cara-cara yang hendak ditempuh dalam mengatasi situasi problematic yang dihadapi.
·
Synetics
Seorang diantara anggota kelompok
peserta bertindak selaku pimpinan diskusi. Diantara para peserta ada seorang
ahli dalam teori ilmiah pengambilan keputusan. Apakah ahli itu anggota
organisasi atau tidak, tidak dipersoalkan. Pimpinan mengajak para peserta untuk
mempelajari suatu situasi problematik secara menyeluruh. Kemudian masing-masing
anggota kelompok mengetengahkan daya pikir kreatifnya tentang cara yang
dipandang tepat untuk ditempuh. Selanjutnya pimpinan diskusi memilih
hasil-hasil pemikiran tertentu yang dipandang bermanfaat dalam pemecahan masalah.
Dan tenaga ahli menilai melakukan penilaian atas berbagai gagasan emosional dan
tidak rasional yang telah disaring oleh pimpinan diskusi serta kemudian
menggabungkannya dengan salah satu teori ilmiah pengambilan keputusan dan
tindakan pelaksanaan yang diambil.
·
Consensus Thinking
Orang-orang
yang terlibat dalam pemecahan masalah harus sepakat tentang hakikat, batasan
dan dampak suatu situasi problematik yang dihadapi, sepakat pula tentang teknik
dan model yang hendak digunakan untuk mengatasinya. Teknik ini efektif bila
beberapa orang memiliki pengetahuan yang sejenis tentang permasalahan yang
dihadapi dan tentang teknik pemecahan yang seyogyanya digunakan. Orang-orang
diharapkan mengikuti suatu prosedur yang telah ditentukan sebelumnya. Kelompok
biasanya melakukan uji coba terhadap langkah yang hendak ditempuh pada skala
yang lebih kecil dari situasi problematik yang sebenarnya.
·
Delphi
Umumnya digunakan untuk mengambil keputusan meramal masa depan yang diperhitungkan akan dihadapi organisasi. Teknik ini sangat sesuai untuk kelompok pengambil keputusan yang tidak berada di satu tempat.
Pengambil keputusan menysun serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan suatu situasi peramalan dan menyampaikannya kepada sekelompok ahli. Para ahli tersebut ditugaskan untuk meramalkan, apakah suatu peristiwa dapat atau mungkin terjadi atau tidak. Jawaban dari anggota kelompok tadi dikumpulkan dan masing-masing anggota ahli mempelajari ramalan yang dibuat oleh masing-masing rekannya yang tidak pernah ditemuinya. Pada kesempatan berikutnya, rangkaian pertanyaan yang sama dikembalikan kepada para anggota kelompok dengan melampirkan jawaban yang telah diberikan oleh para anggota kelompok pada putaran pertama serta hal-hal yang dipandang sudah merupakan kesepakatan kelompok. Apabila pendapat seseorang ahli berbeda maka memberikan penjelasannya secara tertulis. Tiap-tiap jawaban diberikan kode tertentu sehingga tidak diketahui siapa yang memberikan jawaban. Jawaban tersebut di atas dilakukan dengan beberapa putaran. Pengedaran daftar pertanyaan dan analisa oleh beberapa ahli dihentikan apabila telah diperoleh bahan tentang ramalan kemungkinan terjadi sesuatu peristiwa di masa depan.
·
Fish bowling
Sekelompok pengambil keputusan duduk
pada suatu lingkaran, dan di tengah lingkaran ditaruh sebuah kursi. Seseorang duduk di kursi
tersebut hanya dialah yang boleh bicara untuk mengemukakan pendapat ide dan
gagasan tentang suatu permasalahan. Para anggota lain mengajukan pertanyaan,
pandangan dan pendapat. Apabila pandangan orang yang duduk di tengah tersebut
telah dipahami oleh semua anggota kelompok dia meninggalkan kursi dan
digantikan oleh orang yang lain untuk kesempatan yang sama. Setelah itu semua
pandangan didiskusikan sampai ditemukan cara yang dipandang paling tepat.
·
Didactic interaction
Digunakan
untuk suatu situasi yang memerlukan jawaban “ya” atau “tidak”. Dibentuk dua
kelompok, dengan satu kelompok mengemukakan pendapat yang bermuara pada jawaban
“ya” dan kelompok lainnya pada jawaban “tidak”. Semua ide yang dikemukakan baik
pro maupun kontra dicatat dengan teliti. Kemudian kedua kelompok bertemu dan
mendiskusikan hasil catatan yang telah dibuat. Pada tahap berikutnya terjadi
pertukaran tempat. Kelompok yang tadinya mengemukakan pandangan pro beralih
memainkan peranan dengan pandangan kontra.
·
CollectiveBargaining
Dua
pihak yang mempunyai pandangan berbeda bahkan bertolak belakang atas suatu
masalah duduk di satu meja dengan saling menghadap. Masing-masing pihak datang
dengan satu daftar keinginan atau tuntutan dengan didukung oleh berbagai data,
informasi dan alasan-alasan yang diperhitungkan dapat memperkuat posisinya
dalam proses tawar-menawar yang terjadi. Jika pada akhirnya ditemukan bahwa
dukungan data dan informasi serta alasan-alasan yang dikemukakan oleh kedua
belah pihak mempunyai persamaan, maka tidak terlalu sukar untuk mencapai
kesepakatan. Tetapi sebaliknya, pertemuan berakhir tanpa hasil yang kemudian
sering diikuti dengan timbulnya masalah yang lebih besar.
3. Sumber,
Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim
ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang,
tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau
lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder
Pesan, Pesan yang dimaksud
dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada
penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media
komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat
atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage,
content atau informasi
Media, Media adalah alat
sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra
manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra
selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan
sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi,
media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat
macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi)
media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon. Media
kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak
lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media
kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan
untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar
adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi
adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi
tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status
peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka
media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat
akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media massa, jika khalayak
tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media
massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari
sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi
mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televise
Penerima, Penerima adalah
pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa
terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara.
Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak,
sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.
Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat
karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima
adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi
sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan
menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah
pada sumber, pesan, atau saluran.
Pengaruh atau efek, Pengaruh atau
efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa
juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerimaan pesan.
Daftar Pustaka
http://amirlahjeni.wordpress.com/2012/03/30/unsur-unsur-komunikasi/