Hidup itu PILIHAN

Baik atau buruk, diri sendiri yang menentukan, orang lain yang menilai, kita yang berbuat.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday 26 January 2014

Teori Kepemimpinan & Contoh Kasus



Kepemimpinan dan pembahasan tipe kepemimpinan yang sesuai dengan situasi-situasi tertentu sampai ke kepemimpinan yang dilihat dari bagaimana dia berinteraksi dengan orang lain dan mampu membawa pengikutnya menghadapi perubahan dan berubah.
Seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dapat menganalisa informasi secara mendalam untuk mengambil suatu keputusan yang tepat, dia juga harus bisa melibatkan pihak-pihak yang tepat dalam proses pengambilan keputusan. Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dapat menciptakan situasi yang menginspirasi para pengikutnya agar mencapai tujuan yang lebih baik dan lebih tinggi lagi dari keadaan sekarang. Pada kenyataannya seorang pemimpin yang efektif adalah orang yang mampu membaca situasi, mengatasi permasalahan, bertanggung-jawab, mau mengembangkan pengikutnya dan yang terpenting memiliki integritas dan etika yang baik, karena dia harus memberikan contoh atau bertindak sebagai panutan bagi pengikutnya.
Baik pemimpin yang situasional atau struktural, formal atau informal, mereka sama-sama selalu dituntut untuk memiliki karakteristik ‘kepemimpinan yang efektif’ yang dapat membawa organisasinya ke situasi yang lebih baik, mencapai hasil yang diinginkan,  mendahulukan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadinya, selalu dapat menguasai keadaan bahkan dalam situasi yang terburukpun, dan beragam karakteristik lainnya; atau sebaliknya bila dia tidak bisa atau dianggap tidak mampu menunjukkan karakteristik kepemimpinan yang efektif maka organisasinya tidak dapat secara efektif mencapai atau menuju hasil yang diinginkan atau bahkan dia akan digantikan atau tergantikan oleh pemimpin yang lain.


Kasus 1
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari tentara. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa dari karyawan menunjukan sikap tidak puas dan agresif.
Pada jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya pada Drs. Abdul Hakim, ak, manajer departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen produksi. Abdul Hakim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, “Dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”
Pertanyaan Kasus :
1.      Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana keuntungan dan kelemahannya? Bandingkan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara.
2.      Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran saudara bagi perusahaan untuk merubah keadaan?

Jawaban Kasus :
1.      Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
Namun, dalam kasus ini Hartoyo gaya kepemimpinan yang dipakai Hartoyo adalah gaya dengan orientasi tugas. Gaya kepemimpinan ini secara dominan berpengaruh terhadap kinerja dan kepuasan kerja dan motivasi berprestasi karyawan. Seharusnya kepemimpinan Hartoyo menerapkan gaya kepemimpinan berorientasi karyawan lebih dominan di bandingkan dengan gaya kepemimpinan berorientasi tugas agar dapat meningkatkan motivasi berprestasi karyawan. Dan lebih memperhatikan kepentingan karyawan juga untuk mencapai tujuan mereka.
Hartoyo juga menggunakan tipe kepemimpinan otoriter, yaitu tipe pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada tipe kepemimpinan otoriter ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
  • Keuntungan dalam menggunakan tipe kepemimpinan otoriter : Bawahan tidak perlu memikirkan apapun, bawahan cukup melaksanakan apa yang telah menjadi keputusan dari pemimpin/atasan.
  • Kelemahan dalam menggunakan tipe kepemimpinan otoriter : Semua aspek kegiatan dalam perusahaan dikendalikan oleh pemimpin/atasan, sehingga apabila ada suatu masalah dalam perusahaan tersebut semuanya hanya tergantung pada pimimpin dan bawahan tidak boleh ikut campur dalam pengambilan keputusan. Serta menjadi kurang adanya kerjasama dalam perusahaan tersebut.
Pebandingan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara:
Dalam membangun sebuah perusahaan diperlukan kerjasama antara pemimpin dengan bawahan. Namun, bawahan Hartoyo yang sekarang ingin ikut dalam membangun perusahaan tersebut secara bersama-sama agar tercapainya sebuah tujuan. Sedangkan bawahan hartoyo sewaktu di tentara merupakan anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Sehingga mereka membutuhkan tipe kepemimpinan yang otoriter.


2.      Apabila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya, perusahaan tersebut dapat mengalami gulung tikar, apabila seorang pimimpin hanya mengutamakan keputusan sendiri tanpa menerima saran dari bawahan.
Saran saya, sebaiknya Hartoyo dapat merubah gaya kepemimpinan otoriternya dengan gaya kepemimpinan demokratis, yaitu gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. Sehingga Hartoyo akan mudah untuk mencapai tujuan perusahaannya apabila merubah gaya kepemimpinannya dengan gaya kepemimpinan demokratis .


Thursday 9 January 2014

Dari Manakah Datangnya Alay ?



Apa yang Anda pikirkan tentang "Alay" ?

Apa yang dimaksud alay ? Entah darimana dan siapa yang mencetus kata “Alay”. Kemungkinan alay itu adalah sekumpulan anak layangan yang agak norak. Dengan dandanan yang sedikit menyimpang dan kurang enak dipandang, berpakaian dengan warna yang bertolak belakang. Kaum alay ini mudah ditemukan dimana saja.

Bahkan kaum alay sudah banyak menghiasi layar kaca televisi dalam berbagai acara untuk memeriahkan acara televisi tersebut. Dengan munculnya kaum alay ini pasti membawa dampak lain, yaitu munculnya juga bahasa alay. Bahasa yang digunakan kaum alay dalam berkomunikasi.

Bahasa alay ini sebenarnya mengganggu. Mengapa ? karena penggunaan bahasa alay ini tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata-kata yang seharusnya sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) seakan berganti dengan kata-kata AYD (Alay Yang Disempurnakan). Dalam penggunaan bahasanya yang setiap kata selalu dikombinasikan antara huruf dan angka, angka yang dijadikan huruf, atau juga penggunaan huruf-huruf capital yang tidak tepat.  

Istimewa Kota Jakarta



Jakarta ?
Bunderan HI ?

Apa yang Anda pikirkan jika mendengar kata “Bundaran HI” ? Memangnya apasih yang ada di Bundaran HI ?

Menurut Saya Bundaran HI hanyalah tempat yang berbentuk lingkaran yang terdapat air mancur dan patung selamat datang. Jika saat jam kerja, tempat tersebut sangatlah padat dengan kendaraan.

Namun, mengapa Bundaran HI sangat disukai banyak orang?. Ternyata Bundaran HI pada saat malam hari sangat indah. Banyak orang-orang berdatangan untuk melihat dan merasakan keindahan tersebut. Begitupun Saya yang mencoba datang ke Bundaran HI pada malam hari untuk mengabadikan momen kota tersebut.

Pada malam hari di bunderan HI kita dapat melihat cahaya lampu-lampu yang terpancar dari gedung-gedung pencakar langit. Banyaknya cahaya lampu yang menyinari disekitar Bundaran HI menambah pesona tempat tersebut untuk dikunjungi pada malam hari.  Selain di jadikan tempat kumpul-kumpul untuk sekedar nongkrong bareng temean-teman, ternyata di Bundaran HI dapat juga di jadikan tempat untuk mencari nafkah.

Contohnya saja banyak pedagang yang menjajakan jualannya untuk dibeli para pengunjung. Seperti ada penjual mie instan, kopi, teh susu, wedang jahe dan lain-lain. Karna semakin malam dan hawa disekitar semakin dingin saya memesan kopi susu kepada salah satu pedagang, ternyata harganyapun sangat terjangkau untuk anak muda dengan uang yang pas-pasan hehehe.

Setelah meminum kopi susu dan menikmati pemandangan sekitar rasanya saya malas untuk pulang kerumah, karena melihat air mancur yang menari-nari pada malam hari menambah pesona Jakarta semakin indah. Dengan melihat Bundaran HI entah kenapa kemacetan Jakarta dan padatnya penduduk di Jakarta yang semakin semerawut sedikit terlupakan di benak saya. Itulah pengalaman saya saat berjalan-jalan di sekitar bunderan HI.