Hidup itu PILIHAN

Baik atau buruk, diri sendiri yang menentukan, orang lain yang menilai, kita yang berbuat.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday 25 December 2014

Kutipan, Daftar Pustaka dan Catatan Kaki



1.      Kutipan

Pengertian

Kutipan ini biasa digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kata atau kalimat yang berasal dari sumber tertentu. Penggunaan kutipan biasanya diikuti dengan tanda kutip dua (“  “). Kutipan umumnya digunakan untuk memperkuat sebuah informasi agar lebih terpercaya atau terjamin informasi di dalamnya.

Prinsip Mengutip

·         Jangan mengadakan perubahan
Karena kutipan itu pada hakikatnya adalah pinjaman pendapat seseorang, maka pengutipjangan mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Dalam hal demikian penulis harus memberi keterangan dalam tanda kurung segi empat ( [….] ) bahwa perubahan teknik itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam teks asliny  Bila ada kesalahan
·         Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan ejaan maupun dalam soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-kesalahan itu. Ia hanya megutip seadanya, meskipun penulis tidak menyetujuinya. Jika terpaksa mengadakan perbaikan, misalnya dianggap kesalahan, penulis harus memberi keterangan. Caranya yaitu dengan memberi tanda kurung segi empat yang berisi kata sic! ( [sic!] ).
·         Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menhilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa penghilangan bagian itutidak boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya. Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan titik-titik berspasi (. . .).
Caranya :
1.      menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi (. . .).
2.      menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea bagian yang dihilangkan diganti dengan titik-titik berspasi sepanjang garis dari margin kiri sampai margin kanan 

Teknik Mengutip

Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut :

1.    Kutipan langsung

a)    Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :
  • Kutipan diintegrasikan dengan teks
  • Jarak antar baris kutipan dua spasi
  • Kutipan diapit dengan tanda kutip
  • Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

b)   Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :
  • Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
  • Jarak antar kutipan satu spasi
  • Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
  • Kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
  • Di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)

2.    Kutipan tidak langsung
  • Kutipan diintegrasikan dengan teks
  • Jarak antar baris kutipan spasi rangkap
  • Kutipan tidak diapit tanda kutip
  • Sesudah selesai diberi sumber kutipan

3.    Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

4.    Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

5.    Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.


2.      Daftar Pustaka

Pengertian

Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.

Unsur-unsur

·         Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
·         Judul buku, termasuk judul tambahannya.
·         Data publikasi : penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid dan jumlah halaman buku tersebut.
·         Untuk sebuah artiker diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.

Cara Penulisan

1.      Nama penulis diurutkan sesuai alfabetis dari A-Z, nama pengarang yang ditulis lebih dahulu adalah nama belakang, jika ada nama atau buku asing maka sebaiknya didahulukan dulu untuk ditulis.
2.      Beri Tanda titik sebagai jeda kemudian tulis tahun buku diterbitkan.
3.      Selanjutnya beri tanda titik lagi dan tulis judul buku yang dicetak miring atau ditulis tebal dan diberi garis bawah.
4.      Beri tanda titik lagi kemudian tulis kota tempat buku diterbitkan.
5.      Yang terakhir setelah kota beri titik dua dan tulis penerbit buku tersebut.
6.      Jika yang dipakai referensi pengarangnya sama tapi bukunya berbeda, anda dapat menuliskannya tepat dibawah nama penulis dan memberi garis panjang.
7.      Sebaiknya dipisah antara referensi yang berasal dari buku, internet atau media cetak.


Contoh Penulisan Daftar Pustaka

1. Penulisan daftar pustaka yang pengambilan datanya dari internet

Pertama; tulis nama, 
Kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), 
Ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, 
Keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma,
Kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok.
Seperti contoh dibawah ini:
· Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008

3.      Catatan Kaki
Pengertian
Catatan kaki, atau dikenal dengan istilah footnote adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh karakter).
Unsur-unsur
a)      Nama pengarang
b)     Judul buku
c)      Nama atau nomor seri (jika ada)
d)     Data publikasi : jilid, nomor cetakan, kota dan nama penerbit, tahun terbit
e)      Jumlah atau nomor halaman
Penulisan Catatan Kaki
1.      Urutannya: Nama pengarang, judul buku, nama penerbit, kota terbit, tahun terbit, dan nomor halaman.
2.      Nama pengarang ditulis lengkap, tidak boleh dibalik, dan tanpa gelar akademik.
3.      Judul buku, masing-masing kata ditulis dengan huruf kapital, dicetak miring, digaris bawah atau dicetak tebal.
4.      Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam catatan kaki adalah koma (,).
5.      Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut sehingga margin di bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir dai catatan kaki.
6.      Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikkan dengan huruf pika atau 18 ketikkan dengan huruf dite (--).
7.      Dalam jarak dua spasi dari jenis tadi, dalam jarak 5-7 ketikkan dari margin kiri nomor penunjukkan.
8.      Langsung sesudah nomor penunjukkan, setengah spasi ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki.
9.      Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antarcatatan kaki pada halaman yang sama (kalau ada) adalah dua spasi.
10.  Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.


Perbedaan Kutipan, Daftar Pustaka dan Catatan Kaki

Perbedaan dari daftar pustaka, kutipan dan catatan kaki itu terletak pada cara kita menggunakan ketiga unsur tersebut. Pada kutipan, kalimat atau pernyataan yang kita pinjam dari orang lain berfungsi sebagai penguat dari pendapat kita di dalam suatu karangan ilmiah. Sedangkan catatan kaki berfungsi untuk menunjukan dari mana kutipan tersebut berasal, pada catatan kaki terdapat halaman, judul dan nama pengarang. Kemudian daftar pustaka memberikan gambaran tentang buku, koran atau majalah yang menjadi sumber kutipan tersebut.













DAFTAR PUSTAKA





Wednesday 24 December 2014

MEMBUAT OUTLINE

A.     Pengertian Outline


Outline menurut bahasa adalah : kerangka, regangan, gari besar, atau guratan. Jadi Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Dengan outline dimaksudkan untuk membantu penulis menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. Secara umum outline membantu penulis dalam hal-hal berikut: untuk menyusun karangan secara teratur, penulis dapat melihat dengan jelas materi pembantu mana yang diperlukan serta materi-materi yang telah dikumpulkan harus dimasukkan ke dalam bagian mana.


B.      Pengertian Karangan

Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.


C.      Pengertian Kerangka karangan

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang berisi garis-garis besar dari suatu karangan yang akan dibuat, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara logis, sistematis, terstruktur, jelas, dan teratur.


D.   Manfaat Outline ( Kerangka Karangan )

1. Untuk menjamin tulisan terarah,dan konseptual
2. Untuk menyusun krangka karangan secara teratur
3. Membantu penulis melihat gagasan dalam kilas pandang,sehingga tulisan memiliki hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik.
4. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda – beda
5. Menghindari penggarapan topik lebih dari dua kali atau lebih
6. Memudahkan penulis mencari materi pembantu


E.      Pola Susunan Outline ( Kerangka Karangan )

secara garis besar, pola kerangka karangan dibagi menjadi dua yaitu pola alamiah dan pola logis, berikut akan di jelaskan secara singkat pola susunan kerangka karangan.

a.      Pola Alamiah
Merupakan suatu urutan unit – unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Disebut pola alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial. Pola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu.

Pola alamiah dapat terbagi menjadi 3 yaitu :

·         Kronologis ( waktu )

Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap – tahap kejadian. Biasanya tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca. Contohnya : Topik ( riwayat hidup seorang penulis )
·         asal usul penulis
·         pendidikan si penulis
·         kondisi kehidupan penulis
·         keinginan penulis
·         karir penulis

·         Spasial ( ruang )

Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan – tulisan yang bersifat deskriptif . Contohnya : Topik ( hutan yang sering mengalami kebakaran )
·         Di daerah Kalimantan
·         Di daerah Sulawesi
·         Di daerah Sumatra

·         Topik yang ada

Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu peristiwa sudah di kenal dengan bagian – bagian tertentu . Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian – bagian itu harus di jelaskan berturut – turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian – bagiannya itu.

b.      Pola Logis

Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis . Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis.
Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika. Pola logis dapat dibagi menjadi 6, yaitu :

·         Klimaks dan Antiklimaks

Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol.
Contoh : Topik ( turunnya Suharto )
·         Keresahan masyarakat
·         Merajalela nya praktek KKN
·         Keresahan masyarakat
·         Kerusuhan social
·         Tuntutan reformasi menggema

·         Kausal

Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian – perincian yang menelusuri akibat – akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan – persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya .
Contoh : Topik ( krisis moneter melanda tanah air )
·         Tingginya harga bahan pangan
·         Penyebab krisis moneter
·         Dampak terjadi krisis moneter
·         Solusi pemecahan masalah krisis moneter

·         Pemecahan Masalah

Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . Sekurang – kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif – alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut.
Contoh : Topik ( virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya )
·         Apa itu virusH1N1
·         Bahaya virus H1N1
·         Cara penanggulangannya

·         Umum khusus

Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh ( umum ), lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci ( khusus ).
Contoh : Topik ( pengaruh internet )

Para pangguna internet :
• Anak – anak
• Remaja
• Dewasa

Manfaat internet :
• Media informasi
• Bisnis
• Jaringan social

·         Familiaritas

Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian berangsur – angsur pindah kepada hal – hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan – keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.

·         Akseptabilitas

Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca


F.       Macam-macam Outline ( Kerangka Karangan )

A. Berdasar Sifat Rinciannya:

1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:

Cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
a) Topiknya tidak kompleks
b) Akan segera digarap

2) Kerangka Karangan Formal:

Terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
a) Topiknya sangat kompleks
b) Topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap

Cara kerjanya:

Rumuskan tema berupa tesis , kemudian pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut Kerangka Karangan Formal.

B. Berdasar Perumusan Teksnya
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik



G.     Syarat Kerangka Karangan yang baik

a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Kemudian buatlah tesis atau pengungkapan maksud.

b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci.

c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide
atau pikiran itu tergambar jelas.

d. Harus menggunakan simbol yang konsisten.
Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.

Langkah-langkah menyusun karangan satu per satu:

1. Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan.
Judul adalah kepala karangan. Misalkan tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.

2. Mengumpulkan bahan
Bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan, banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing - masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3. Menyeleksi bahan
Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
Berikut ini petunjuk - petunjuknya :

1. Catat hal penting semampunya.
2. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
4. Membuat kerangka
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
5. Mengembangkan kerangka karangan

















DAFTAR PUSTAKA