A. Pengertian Paragraf
Paragraf
atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan
singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya
sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat
beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat
utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat
ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang
pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok
paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif.
B. Syarat-Syarat Paragraf
1.
Kesatuan
Tiap alenia hanya mengandung satu
gagasan pokok atau satu topik. Fungsi
alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh
karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali
tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut.
Alenia dianggap mempunyai
kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya
atau selalu relevan dengan topik.
2.
Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi
oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni
adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara
satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan
sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan
Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu
kalimat dengan kalimat lainnya.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama.
Untuk menyatakan kepaduan atau
koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu
penggunaan kata atau frasa(kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.
3.
Perkembangan
Paragraf
Perkembangan
paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang kea rah yang tidak relevan
untuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya,
alenia dimulai dengan kalimat inti yang menyebutkan gagasan pokok yang hendak
disampaikan, maka perkembangannya harus menjelaskan gagasan pokok tadi dalam
kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang pada prinsip kesatuan dan
koherensi. Perkembangan paragraf diarahkan untuk memperkuat memberikan
argumentasi, atau mengkongkritkan pernyataan aau gagasan pokok yang disampaikan
dalam kalimat inti di awal alenia.
C. UNSUR-UNSUR PARAGRAF(ALINEA).
UNSUR-UNSUR
PARAGRAF
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/
pokok pikiran.
2. Kalimat
utama atau pikiran utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah
paragraf.Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama disebut
kalimat utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal
paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir paragraf.
3. Kalimat penjelas gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utma. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
3. Kalimat penjelas gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utma. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
4. Judul (kepala karangan).
D. PENGEMBANGAN PARAGRAF(ALINEA)
Metode-metode
pengembangan paragraf sesuai deNgan dasar pembentuk alenia.
A. Klimatks dan Anti-Klimaks
Perkembangan gagasan dalam sebuah paragraf
dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan utama
diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah
kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan
yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.
Variasi
dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasna atau tema yang dianggap
paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui
gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.
B. Sudut Pandang
Yang
dimaksud dengan sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat
sesuatu. Sudut pandang juga mencakup pengertian
bagaimana pandangan dan anggapan penulis terhadap subjek yang sedang
digarapnya.
C. Perbandingan dan Pertentangan
Yang
dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang
pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau
gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusun sedemikian rupa sehingga kita
dapat sampai kepada gagasan sentralnya.
D. Analogi
Bila perbandingan dan pertentangan membuat
perbedaan antara dua hal, maka
analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda,
tetapi dengan memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tesebut sebagai
ilustrasi.
E. Proses
Proses
merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau
kejadian. Untuk menyusun proses, pertama penulis harus
mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
Kedua, ia harus membagi proses tersebut atas
tahap-tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam
waktu-waktu yang berlainan, maka penulis harus memisahkan dan mengurutkannya
secara kronologis.
Ketiga, sesudah melakukan pembagian, harus
dijelaskan tiap tahap-tahap secaradetail dan tegas sehingga pembaca dapat
melihat seluruh prose situ dengan jelas.
F. Sebab – Akibat
Pengembangan alenia dapat pula dilakukan
dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam
hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama,
sedangkan akibat sebagai
rincian pengembangannya. Tetapi
data juga terbalik, akibat dijadikan
gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perincian.
G. Umum – Khusus
Cara umum-khusus dan khusus-umum merupakan
cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia
secara teratur. Pertama, gagasan utamanya ditempatkan pada awal alenia, dan
perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua,
dikemukakan perincian-perincianya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya.
Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif.
H. Klasifikasi
Yang dimaksud dengan klafisikasi
adalah sebuah proses untuk mengelompokan gagasan-gagasan yang dianggap
mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu,
Klasifikasi tertuju pada dua arah yang berlawanan yaitu:
1.
Mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok,
2. Memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain.
2. Memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain.
I. Definisi
Yang dimaksud dengan definisi dalam pembentukan
sebuah alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti
terhadap sebuah istilah atau hal.
I. Macam-macam paragraF(alinea)
A.
Eksposisi: berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan
memberi informasi.
B.
Argumentasi: bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan
data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
C.
Deskripsi: berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
D. Persuasi:
karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
E. Narasi:
karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk
alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
J. Berdasarkan tujuannya
1). Paragraf
pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat
ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang
akan diuraikan.
2). Paragraf
penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang
hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang
dari pada paragraf pembuka.
3). Paragraf
penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan
(untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal
yang dianggap penting.
K. Berdasarkan letak kalimat utama
1). Paragraf deduktif :
*. letak kalimat
utamanya di awal paragraph.
*. dimulai
dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
2). Paragraf induktif
*. letak kalimat
utamanya di akhir paragraph
*. diawali
dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan
umum.
3). Paragraf campuran
*. letak
kalimat utamanya diawal dan diakhir paragraph
*. kalimat
utama yang terletak diakhir bersifat penegasan kembali.
c. Berdasarkan isi, antara lain :
1). Paragraf
deskripsi
Kalimat utama tidak tercantum secara nyata,
tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
2). Paragraf
proses
Dalam paragraf proses tidak memiliki kalimat
utama. Pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas memaparkan urutan
suatu kejadian atau proses, meliputi : waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.
3). Paragraf
efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang
memenuhi ciri paragraf yang baik, paragraf terdiri atas beberapa kalimat.
Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran
penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antarkalimat
DAFTAR PUSTAKA
0 comments:
Post a Comment